Sumenep, Jatim|suaranasionalnews.co.id – Hafiel warga asal Ganding, yang tiap harinya bertugas sebagai operator pengisian BBM di SPBU Pamolokan Sumenep, nyaris dipolisikan karena bersikap kurang ajar, arogan saat melayani konsumen.
Kejadian yang tidak mengenakkan tersebut dialami oleh Faldi saat melakukan pengisian BBM jenis pertalite di SPBU tersebut. Hanya karena salah posisi saat lakukan antrian, Hafiel langsung mengeluarkan kata – kata yang kasar. Bahkan uang pembayaran yang disodorkan Faldi langsung dibuang oleh Hafiel.
“Karena hal sepele, orang itu melontarkan kata – kata kasar, makian, sampai kalimat bernada ancaman. Hampir saja terjadi konfrontasi di lokasi,” ujar Faldi. Selasa (22/10/2024).
Menindaklanjuti masalah tersebut, Faldi langsung melakukan komplain pada pihak manajemen SPBU Pamolokan. Mengadukan bahwasanya salah satu petugas operator pengisian BBM telah melakukan perbuatan yang tidak mengenakkan, arogan bahkan berani lakukan pengancaman tindak kekerasan fisik terhadap konsumen.
“Orang itu harus mendapatkan pelajaran setimpal atas sikapnya yang kelewatan. Sangat arogan, lagak sok jagoan bahkan berani mengancam lakukan pemukulan pada diri saya,” tegasnya.
Dalam pengaduan tersebut, Faldi menekankan pada pihak manajer SPBU untuk bersikap tegas, berikan sanksi maksimal berupa pemecatan ataupun pelaporan ke pihak yang berwajib.
“Operator tersebut harus mendapatkan pelajaran setimpal atas perbuatannya. Sanksi maksimal berupa pemecatan atau kalau perlu akan kita seret ke ranah hukum,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut Heri, selaku Manajer SPBU Pamolokan sangat menyesalkan atas kejadian tersebut, minta maaf pada Faldy atas adanya perlakuan yang tidak mengenakkan oleh salah satu karyawan nya. Heri juga menyepakati untuk berikan sanksi maksimal kepada Hafiel, berupa pemecatan karena dinilai tidak bisa berikan layanan terbaik pada konsumen dan tidak patuh aturan perusahaan.
“Saya mewakili Hafiel, minta maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini. Kami akan beri sanksi yang tegas, besok Hafiel akan kami pecat,” ujar Heri saat ditemui tim media di kantornya. (And, Tiem)