SUMENEP – Komandan Kodim 0827/Sumenep, Letkol Arm Bendi Wibisono, meninjau secara langsung progres pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sumenep.
Peninjauan tersebut mencakup lima lokasi, yaitu Desa Patean (Kecamatan Batuan), Desa Saronggi (Kecamatan Saronggi), Desa Karduluk, Desa Pakamban Laok, dan Desa Sendang (Kecamatan Pragaan).
Letkol Arm Bendi menjelaskan, pembangunan KDMP merupakan bagian dari program nasional yang digagas pemerintah pusat sesuai instruksi Presiden RI. Targetnya, seluruh pembangunan KDMP di Indonesia rampung pada akhir Januari 2026.
“Keberadaan KDMP di desa-desa bertujuan untuk mendorong pemerataan ekonomi masyarakat. Segala aktivitas ekonomi, mulai dari perdagangan, jual beli, hingga distribusi kebutuhan pokok, dapat dikelola secara terpusat melalui koperasi,” ujar Letkol Bendi, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, koperasi tersebut akan memberikan keuntungan langsung kepada masyarakat. “Keuntungan yang diperoleh akan dibagikan kepada anggota, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara nyata,” ujarnya.
KDMP juga memiliki berbagai program unggulan, di antaranya penyediaan pangan, pupuk, sembako, gas LPG, serta layanan kesehatan melalui apotek desa. Dengan demikian, warga tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh ke kota untuk mendapatkan kebutuhan pokok maupun obat-obatan.
“Di Kabupaten Sumenep, KDMP akan dibangun sekitar 300 titik. Saat ini, data sementara menunjukkan sudah terdapat 148 titik yang siap dibangun,” kata Dandim.
Letkol Arm Bendi berharap seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, camat, dan kepala desa, dapat mendukung percepatan pembangunan KDMP di wilayah masing-masing.
“Ini merupakan instruksi langsung dari Presiden. Semua pihak harus bergerak cepat agar program ini segera berjalan dan memberikan dampak bagi masyarakat,” tegasnya.
Melalui peninjauan lapangan tersebut, Dandim berharap koordinasi antara instansi terkait dapat semakin efektif, sehingga pembangunan KDMP di Sumenep dapat terealisasi sesuai target dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal menuju kemandirian desa.







