Sumenep, Jatim|suaranasionalnews.co.id – Dengan melihat banyaknya serapan anggaran untuk pertahunnya, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep dirasa telah lalai dan abai terhadap kebutuhan masyarakat akan kesehatan preventif.
Senada dengan yang dikatakan oleh Rasyid Nadyen, Aktivis pemerhati kebijakan publik, kinerja Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep terkesan reaktif, lamban dalam membaca sikon yang terjadi di Kabupaten Sumenep.
Bukti nyata bisa dilihat pada penanganan kasus campak rubella saat ini, semua lini baru bergerak ketika sudah banyak memakan korban. Bahkan kasus campak tersebut mendapat sorotan berskala nasional.
“Kinerja Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep tak ubahnya seperti adegan – adegan film India. Selalu terlambat, tunjukkan aksi dikala sudah banyak korban berjatuhan,” ujarnya.
Untuk saat ini pemerintah tengah melakukan Program Outbreak Response Immunization (ORI) Campak Rubella, dilaksanakan secara serentak melalui 26 Puskesmas se-Kabupaten Sumenep sebagai respons terhadap makin meningkatnya temuan kasus campak rubella.
“Seharusnya pemerintah, khususnya Dinkes P2KB bisa bertindak lebih responsif. Tidak menunggu hingga banyak makan korban seperti saat ini,” tuturnya.
Menurutnya lagi, sebagai lembaga teknis yang khusus menangani di bidang kesehatan, Dinkes P2KB harus memiliki program kerja yang benar-benar kompleks. Harus rutin dan konsisten dalam menangani permasalahan, kesehatan merupakan hal yang krusial bagi masyarakat.
Rasyid juga menekankan tentang pentingnya untuk dilakukan evaluasi kinerja bagi jajaran Dinkes P2KB Sumenep, agar kemudian hari tidak terulang kembali kejadian – kejadian yang serupa.
Ia berharap ada perbaikan sistemik dalam pola kerja Dinkes, khususnya dalam merespons potensi penyebaran penyakit menular. Langkah – langkah antisipatif, pencegahan harus ditingkatkan. Edukasi pada masyarakat, vaksinasi dini, dan monitoring rutin atas potensi wabah.
“Jika pencegahan dilakukan sejak dini, potensi mewabahnya penyakit bisa diminimalisir. Ini yang kurang diperhatikan,” tambahnya.
Pelaksanaan ORI Campak Rubella memang penting, namun itu hanya sebagai solusi untuk jangka pendek. Bahkan pemerintah pusat ikut turun untuk menangani permasalahan campak rubella yang ada di Kabupaten Sumenep.
“Kami sangat mengapresiasi kinerja pemerintah yang telah membantu penyelesaian campak rubella di Sumenep, namun bukan ORI atau hal serupa yang jadi akar persoalan. Kedepannya juga harus ditingkatkan sosialisasi, edukasi pada masyarakat tentang pencegahan ataupun penanganan dasar bidang kesehatan wajib ditingkatkan,” tegasnya.
Sampai berita ini ditayangkan, tim media belum berhasil konfirmasi Kedinkes P2KB Kabupaten Sumenep, drg. Ellya Fardasah. (And)