Sumenep, Jatim|suaranasionalnews.co.id -Banyak masyarakat yang mulai mempertanyakan, serapan anggaran APBN untuk Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan besaran 60 milyar rupiah yang melalui program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) TA. 2025 sampai saat ini realisasinya seperti apa.
Sesuai data yang dikantongi tim media ini, ada Sembilan Organisasi Perangkat Daerah yang kecipratan, mengelola DBHCHT 2025 yang sejatinya bertujuan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, meningkatkan perekonomian khususnya para petani tembakau ataupun pekerja di sektor terkait.
Seperti halnya dalam pengelolaan DBHCHT di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sumenep, mendapat kucuran sebesar 1,6 Milyar yang dialokasikan pada dua kegiatan, pembayaran setahun penuh premi BPJS Ketenagakerjaan bagi petani tembakau dan buruh pabrik serta program pelatihan keterampilan bagi calon pekerja.
Heru Santoso, Kepala Disnaker Kabupaten Sumenep menjelaskan, semua kegiatan yang bersumber dari DBHCHT TA. 2025 hampir sepenuhnya terealisasi. Ada 2 kegiatan untuk pelatihan kerja yang belum realisasi, tepatnya pelatihan desain grafis dan multimedia.
“Ada 11 item pelatihan, seperti tata boga, rias pengantin, las listrik, menjahit, desain grafis, multimedia dan lainnya. Pelaksanaan sudah dimulai pada bulan Mei kemarin. Tinggal desain grafis dan multimedia yang belum, ditargetkan bulan Oktober telah realisasi sepenuhnya,” terangnya.

Dan faktanya, dipastikan oleh salah satu pekerja, Bengkel Las Listrik ‘Karya Baja’ tidak pernah lakukan kontrak kerja sama dengan Disnaker Sumenep, apalagi sampai melaksanakan kegiatan pelatihan kerja.
“Dalam setahun ini, bengkel kita tidak melakukan kegiatan pelatihan kerja apapun. Jangankan pelatihan, sampai sekarang kita belum ada pihak dari Disnaker Sumenep yang ke bengkel,” tegasnya.
Namun saat dikonfirmasi lagi, Heru Santoso tetap bersikeras menegaskan bahwa pelatihan las listrik telah selesai pelaksanaannya. Dan tetap mengiyakan bahwa kegiatan pelatihan las listrik dilakukan di bengkel las listrik ‘Karya Baja’ yang ada di Desa Parsanga, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep.
“Tinggal 2 kegiatan pelatihan yang belum selesai. Iya, untuk pelatihan las listrik di tempatkan di bengkel Las yang ada di Desa Parsanga, se Laok Jalan,” pungkasnya. (Tiem)