Sumenep – Upaya penanganan pascagempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo yang mengguncang Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, terus digencarkan.
Hingga Sabtu (4/10/2025), data sementara mencatat ratusan bangunan rusak dan beberapa korban luka.
Di Kecamatan Gayam, terdapat 6 korban luka serta 389 bangunan rusak, meliputi 360 rumah, 4 sekolah, 22 tempat ibadah, 1 puskesmas, 1 toko, dan 1 makam. Sementara itu, di Kecamatan Nunggunung terdata 48 rumah, 5 sekolah, dan 6 tempat ibadah terdampak.
Bantuan terus berdatangan, antara lain dari Kementerian Sosial sebanyak 100 paket, Baznas 10 amplop, BPBD 50 paket, serta PMI 40 paket. Bantuan difokuskan kepada korban luka-luka dan warga dengan rumah rusak berat.
Selain itu, Babinsa jajaran Kodim 0827/Sumenep juga aktif menyalurkan bantuan secara langsung kepada warga terdampak.
Kehadiran Babinsa di lapangan menjadi penghubung sekaligus penguat semangat masyarakat yang masih dalam kondisi sulit.
Danramil 0827/20 Sapudi, Kapten Kav Suparman, menegaskan bahwa TNI tidak hanya hadir dalam bentuk tenaga bantuan, tetapi juga memberikan dukungan moril.
“Sejak hari pertama, kami bersama Babinsa turun langsung. Mereka membantu menyalurkan bantuan kepada warga, membersihkan puing-puing rumah yang roboh, dan mendampingi proses asesmen,” ujarnya.
“Kehadiran Babinsa di tengah warga adalah bentuk kepedulian nyata, sekaligus memberi kekuatan agar masyarakat tetap tabah menghadapi cobaan ini,” ungkap Kapten Kav Suparman di lokasi.
Hingga kini, proses pendataan kerusakan masih terus dilakukan. Aparat TNI, Polri, serta instansi terkait memastikan akan mendampingi warga Sapudi hingga situasi benar-benar pulih.
